Jumat, 25 Oktober 2013

Tentang DBE3

Informasi lebih lanjut di Website DBE3 : inovasipendidikan.net
*Kecakapan hidup adalah berbagai jenis ketrampilan yang memampukan remaja-remaja menjadi anggota masyarakat yang aktif, produktif dan tangguh. Departemen Pendidikan Nasional mengkategorikan ketrampilan-ketrampilan ini menjadi empat kelompok yaitu akademik, personal, sosial dan vokasional

Murid-murid Sekolah Menengah Pertama

DBE 3 berupaya agar murid-murid sekolah menengah pertama lebih siap menerima pendidikan berkelanjutan, memasuki dunia kerja serta berperan aktif dalam bidang pengembangan masyarakat dengan cara melatih dan mendukung guru-guru di SMP-SMP target. Dengan demikian, murid-murid SMP tersebut mendapat kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan dan meningkatkan kecakapan hidup inti di bidang bahasa Inggris, pendidikan kewarganegaraan, dan berbagai mata pelajaran lainnya maupun melalui kegiatan ekstrakurikuler dan kegiatan pengembangan diri dengan muatan lokal.
  1. Meningkatkan kemampuan sekolah menengah pertama dalam mengembangkan kecakapan hidup melalui kurikulum nasional
    • Melatih dan membantu guru-guru bahasa Inggris dan pendidikan kewarganegaraan di tingkat kabupaten untuk mengembangkan dan menggunakan silabus kecakapan hidup yang terintegrasi dan sesuai dengan konteks setempat
  2. Mengembangkan kesempatan bagi murid-murid untuk mengaplikasi kecakapan hidup melalui kegiatan ekstrakurikuler
    • Menggali ide-ide dan memfasilitasi sumber daya yang dibutuhkan sehingga sekolah-sekolah dapat mengimplementasikan kegiatan-kegiatan yang melibatkan remaja dalam rancangannya serta meningkatkan kecakapan hidup
  3. Lebih banyak remaja yang melanjutkan serta menyelesaikan sekolah menengah pertama
    • Membantu sekolah dan komunitas mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan remaja putus sekolah maupun solusinya serta mengambil langkah-langkah untuk mengurangi jumlah remaja putus sekolah dan meningkatkan jumlah yang meneruskan pendidikannya di SMP

Remaja Putus Sekolah

Remaja putus sekolah lebih siap menerima pendidikan berkelanjutan, memasuki dunia kerja serta berperan aktif dalam bidang pengembangan masyarakat dengan cara melatih dan mendukung pengelola lembaga pendidikan non-formal target.
Dengan demikian, remaja-remaja putus sekolah yang mengikuti pelajaran di lembaga pendidikan non-formal tersebut mendapat kesempatan yang lebih baik untuk mengembangkan kecakapan hidup inti melalui program kecakapan hidup remaja yang terpadu
  1. Meningkatkan kapasitas lembaga pendidikan non-formal dalam memberikan program yang memajukan kecakapan hidup para remaja
    • Melatih dan mendukung pengelola lembaga pendidikan non formal sehingga pelajar-pelajar remaja di lembaga tersebut mengembangkan kecakapan hidup inti (personal, sosial, akademis dan vokasional) melalui program kecakapan hidup remaja terpadu (seperti Paket B dan program pelatihan lainnya)
    • Melatih dan mendukung lembaga pendidikan non formal dalam mengakses dan mengelola dana bantuan, melakukan assessmen terhadap kebutuhan lokal, dan merancang serta mengimplementasi program kecakapan hidup bagi remaja dengan melibatkan remaja dalam proses disain maupun pengembangan program
    • Menggali ide-ide dan memfasilitasi sumber daya sehingga pengelola lembaga pendidikan non-formal dapat mengimplementasi kegiatan-kegiatan yang mengembangkan kecakapan hidup remaja usia 12-18 tahun
  2. Meningkatkan program kesetaraan
    • Melatih dan mendukung pengelola lembaga pendidikan non formal sehingga pelajar-pelajar remaja di lembaga tersebut mengembangkan kecakapan hidup inti (personal, sosial, akademik, dan vokasional) melalui program kecakapan hidup remaja terpadu (seperti Paket B dan program pelatihan lainnya)

Lingkungan Yang Kondusif Bagi Pendidikan Remaja

DBE 3 berupaya agar semakin banyak lingkungan yang kondusif untuk pendidikan sehingga kualitas pendidikan remaja mengalami peningkatan dan berkesinambungan. Hal ini dapat dicapai melalui peran aktif pelatih-pelatih inti di tingkat kabupaten, kolaborasi antara sekolah dan lembaga pendidikan non formal target dengan sektor swasta dan komunitasnya (LSM lokal, organisasi kemasyarakatan, dan orang tua) serta melalui replikasi pembelajaran terbaik DBE 3
  1. Kabupaten-kabupaten target mengintegrasi langkah-langkah yang mendukung kegiatan DBE 3 yang berkesinambungan
    • Membantu kesiapan pelatih-pelatih inti di tingkat kabupaten yang dapat membantu kabupaten tersebut meneruskan serta meningkatkan perkembangan maupun penggunaan silabus kecakapan hidup yang terintegrasi melalui pelatihan maupun kegiatan supervisi yang mereka lakukan
    • Membantu kabupaten atau provinsi target dalam mempersiapkan pelatih-pelatih yang akan membantu kabupaten meneruskan dan meningkatkan dukungan teknis dalam hal kecakapan hidup bagi pengelola lembaga pendidikan non formal melalui pelatihan maupun kegiatan supervisi yang mereka lakukan
    • Melakukan advokasi bersama komite DBE di tingkat kabupaten untuk mengalokasikan sumber daya yang dapat melanjutkan serta meningkatkan kegiatan DBE
  2. Memperkuat kemitraan antara pihak swasta, SMP dan lembaga pendidikan non formal dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pengembangan kecakapan hidup remaja
    • Membantu mengembangkan kemitraan antara sektor publik dan swasta di tingkat kabupaten dengan meningkatkan relevansi maupun sumber daya pengembangan kecakapan hidup
    • Menciptakan kemitraan sektor publik dan swasta yang memajukan pendekatan-pendekatan DBE sehingga mengikutsertakan kegiatan maupun wilayah baru
  3. Pengetahuan dan ketrampilan untuk mereplikasi kegiatan DBE 3 secara terpusat dan di tingkat provinsi maupun kabupaten yang bukan wilayah DBE 3
    • Bekerja sama dengan Departemen Pendidikan untuk menciptakan pendekatan, cara-cara, dan kapasitas untuk mendukung implementasi kurikulum berbasis kompetensi (untuk SMP dan pengelola Paket B) dalam skala yang besar
    • Memfasilitasi pertukaran dan berbagi pembelajaran terbaik (best practices) seputar untuk meningkatkan implementasi kegiatan dan menghasilkan permintaan untuk kegiatan serupa

Links: